Pandan
Masyarakat
Desa Namo memanfaatkan pandan hutan untuk membuat produk anyaman tikar pandan,
tempat tisu dan tas. Bagian pandan yang dimanfaatkan adalah daun sebagai bahan
baku kerajinan anyaman. Pada waktu musim hujan, daun pandan tidak dimanfaatkan
sama sekali karena kesulitan dalam pengeringannya sehingga pemanfaatan daun
pandan dilakukan pada musim kemarau. Pemanfataan daun pandan sudah ditekuni
oleh Masyarakat Desa Namo secara turun temurun dengan cara tradisional. Umumnya
yang memanfaatkan daun pandan adalah kaum perempuan khususnya ibu-ibu rumah
tangga yang menjadikan aktivitas menganyam sebagai pekerjaan sambilan. Sebagaimana
telah disinggung di atas bahwa pemanfaantan daun pandan hanya dilakukan pada
musim kemarau, yaitu pada bulan April sampai dengan bulan September. Pengambilan
bahan baku dilakukan pada pagi hari, bagian daun diambil dengan menggunakan sabit
pada tanamna pandan hutan yang tumbuh di area kebun masyarakat.