Sagu
Mudah
mendapatkan tumbuhan sagu di Desa Namo, yang tumbuh alami atau yang
dibudidayakan dalam area kebun masyarakat. Bagian tumbuhan sagu yang
dimanfaatkan yaitu daun dan batang sagu, daun sagu digunakan untuk membuat atap
rumah (rumbia), untuk batangnya digunakan untuk membuat tepung sagu. Cara
pengelolaan daun sagu, pengambilan daun sagu dapat dilihat dari jumlah pelepah sagu
yang tumbuh, jika jumlah pelepah sagu melebihi dari 10 buah, disimpan tiga,
selanjutnya memotong pelepah sagu dan daun sagu akan dipisahkan dari palapa
sagu. Tahap selanjutnya daun yang diambil akan dijahit dengan menggunakan kulit
rotan yang sudah diraut, dan batang bambu (Tarampa) dengan ukuran 1,5 meter. Semua
bahan digabung dan dijahit lalu dijemur selama 3 hari sampai daun sagu berubah
warna. Pengolahan batang sagu untuk memastikan bahwa batang sagu bisa diolah
dan dikupas, dilubangi terlebih dahulu dengan menggunakan parang. Selanjutnya
batang sagu ditebang bagian dalamnya lalu dicukur (Pomangki) yang terbuat dari
pelepah lalu diperas, menghasilkan santan, kemudian memisahkan air dan santannya,
yang selanjutnya santan disimpan di wadah yang terbuat dari daun pandan
(Pangkoloa). Proses membuat tepung sagu bisa memakan waktu sampai satu hari
proses yang lama pada saat pemerasan.